Jakarta, Kegiatan seru apa yang bisa dilakukan saat ngabuburit? Berburu kuliner unik adalah jawaban yang paling tepat. Ternyata, selain menjadi tempat belanja, Jakarta Fair 2017 juga menyimpan berbagai kuliner unik yang sayang untuk dilewatkan. Berikut adalah 5 kuliner unik yang bisa membuat Anda ketagihan.



Es Krim Zahra

Bukan sekadar es krim biasa, Es Krim Zahra menjadi makanan pembuka pertama yang harus dicari saat ngabuburit tiba. Berada di selasar Hall C2 JIExpo Kemayoran, kuliner unik ini memang membuat pembelinya terhibur karena cara penyajiannya. Tak hanya rasanya yang nikmat, es krim yang berasal dari Turki ini tidak bisa diambil dengan cara biasa. Hal ini disebabkan sang penjual bisa memindahkan es krim ke mana saja. Penasaran?

Bakso Kelapa

Bakso yang termasuk dalam kuliner ini bukan terbuat dari daging kelapa, melainkan disajikan dengan mangkuk dari batok kelapa. Selain unik, bakso kelapa ini juga diklaim sebagai makanan sehat, karena kuahnya terbuat dari air kelapa asli. Terlebih lagi, baksonya merupakan buatan rumah. Apakah Anda ingin mencobanya?

Pong Pong

Kuliner unik lain yang ada di pasar malam Jakarta Fair 2017 adalah Pong Pong. Makanan ringan kekinian yang diadopsi dari Korea Selatan ini, menggunakan nitrogen untuk menghasilkan asap. Tentunya sensasi dingin dan mulut berasap saat menikmati Pong Pong menjadi daya tarik tersendiri bila dinikmati saat berbuka.

Bakso Beranak Sesar

Bisa dibilang, sajian ini bukan seperti bakso biasanya, karena sajian ini akan memuaskan rasa lapar Anda ketika waktu berbuka telah tiba. Disajikan dalam satu bakso besar, ternyata setelah dibelah akan banyak bakso lainnya yang akan memenuhi mangkuk Anda. Hidangan unik ini bisa dicari saat ngabuburit, antara area Kuliner Nusantara yang bersebelahan dengan Kampung Betawi.

Mie Terbang dan Pentol

Beberapa pengunjung akan terheran-heran dengan mi yang satu ini, karena ia akan terus melayang sebelum ada yang menyantapnya. Bagaimana bisa? Inilah Mie Terbang yang tidak akan terpengaruh gravitasi dan pastinya akan seru bila dicari ketika ngabuburit tiba. Apakah Anda siap menjelajahi kuliner di Jakarta Fair 2017?

Jakarta - Sejak dibuka pada Oktober 2016, Attarine telah menjadi salah satu restoran favorit warga Jakarta. Konsep neighbourhood yang diusung, membuat pengunjung yang datang terasa seperti berada di rumah sendiri.



Hal ini dibarengi dengan kepiawaian para chef dalam meracik makanan yang memanjakan lidah. Walau tengah bersantap di restoran, lidah tetap merasa seperti berada di rumah sendiri.

Terbaru, Attarine memperkenalkan grand menu baru yang tersedia pada lunch dan dinner mulai tanggal 21 Juli 2017. Tidak seperti biasanya, kali ini para chef di Attarine lebih banyak bermain di bahan baku daging. Malahan, pasta juga coba diperkenalkan untuk menu baru ini.

Potongan daging ikan, di-marinate dengan turmeric, citrus, dan cilantro. Uniknya, hidangan ini disajikan dalam gelas. Rasa segar daging ikan masih terasa. Bagi penggemar ikan segar dan sushi, hidangan ini pasti langsung menjadi favorit.

Selesai menyantap Market Ceviche, Crispy Brussels Sprouts dan Crispy Chicken Strips telah menanti untuk dicicipi berikutnya. Kerenyahan daging ayam terasa pas saat disantap dengan corn pure. Pun untuk Brussels Sprouts-nya. Tidak terasa sepat di lidah dan mudah untuk ditelan.

Sembari menunggu main dish, hidangan lain telah tersaji di atas meja. Segarnya Salad of Shaved Fennel and Melon, terasa kontras dengan Wood-Fired Edamame yang renyah.



Yang menarik, saya berkesempatan mencicipi hidangan unik di menu baru Attarine: Jackfruit on Sourdough Toast. Sekilas, hidangan ini tampak seperti roti yang diberi topping. Yang berbeda adalah nangka yang menjadi topping roti tersebut.

Rasanya agak pedas karena barbeque sauce yang digunakan. Tapi nangkanya begitu lembut dan halus. Agak mirip gudeg, hanya lebih pedas dan gurih karena dimakan dengan roti.

"Kami sengaja menggunakan nangka muda untuk hidangan ini. Tujuannya agar nangkanya tidak kehilangan tekstur dan benyek saat dimasak," ujar Ismawan, salah satu chef Attarine.

Main dish-nya agak lama, namun worth it dengan apa yang saya rasakan. Untuk menu utama, Jacob Burrell, Executive Chef Attarine menantang saya dengan Pumpkin Gnocchi yang dilengkapi dengan potongan daging bebek.

Tekstur labu yang diolah menjadi Gnocchi terasa kenyal, padat, dan mengenyangkan. Cocok dimakan bersama potongan daging bebek yang telah disuir agar mudah disantap.



Braised Beef Short Rib yang disantap berikutnya langsung memikat saya. Baru potongan pertama, kelembutan daging sapinya membuat saya gemas. Meski begitu tebal, short rib-nya tidak terasa keras sama sekali.

Baca Juga : JOKOWI MENDADAK KUMPULKAN FRAKSI PENDUKUNG PEMERINTAH KE ISTANA

"Ini berkat teknik perendaman daging yang kami gunakan," ujar Mellisa Holidi, Global Manager Potato Head Family.

Lebih jauh, Chef Ismawan menjelaskan bahwa sebelum diolah, daging tersebut direndam dalam campuran garam, ketumbar, lada hitam, kapulaga, dan saus tiram. Selanjutnya, daging direndam dalam ruangan terbuka selama empat hari yang suhunya dijaga. Sebelum disajikan, daging masih harus dimasak lagi dalam mesin tertutup selama 12 jam.



Pantaslah dagingnya begitu lembut dan juicy. Racikan rempah yang digunakan terasa lumer di dalam mulut karena meresap dalam rendaman daging. Tak puas dengan satu potongan saja, saya pun mencicipi potongan berikutnya yang begitu lezat.

Makan malam sekaligus perkenalan menu baru Attarine tersebut ditutup dengan hidangan es krim dan cake. Namun, meski lidah sudah dinetralisir dengan es krim, saya seperti masih bisa mengecap rasa Braised Beef Short Rib tadi.

Selain menyajikan makanan berkualitas, Attarine juga menawarkan berbagai cocktail orisinal yang segar dan bercita rasa. Juga terdapat pilihan wine dari berbagai wilayah di seluruh dunia untuk melengkapi santapan Anda.

Bila tak sempat untuk berkunjung, mulai tanggal 1 Agustus Anda dapat memesan beberapa menu khusus lewat layanan GoFood. Tentunya sensasi yang Anda rasakan berbeda ketimbang bertandang langsung ke lokasi Attarine di bilangan Gunawarman tersebut. Tunggu apalagi?